TRAFO 1 Fasa
Definisi
Transformator
Transformator atau biasa dikenal dengan trafo berasal dari kata transformatie yang berarti perubahan. Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui gandeng magnit berdasarkan pada prinsip elektromagnetik. Trafo satu fasa sama seperti trafo pada umumnya hanya penggunaannya untuk kapasitas kecil
Kostruksi Transformator dan Bagian-Bagiannya
Konstruksi trafo secara umum terdiri dari:
1. Inti yang terbuat dari lembaran-lembaran plat besi lunak atau baja silikon yang diklem jadi satu.
2. Belitan dibuat dari tembaga yang cara membelitkan pada inti dapat konsentris maupun spiral.
3. Sistem pendingan pada trafo-trafo dengan daya yang cukup besar.
Jenis trafo berdasarkan letak kumparan
1. Core type (jenis inti) yakni kumparan mengelilingi inti.
2. Shell type (jenis cangkang) yakni inti mengelilingi belitan
Rangkaian Magnetisasi Transformator
Pada keadaan tanpa beban, mengalir arus kecil I0 untuk mensuplai magnetomotive force yang menimbulkan flux magnet disekitar inti magnetik, arus ini tertinggal (lagging) terhadap tegangan primer sebesar 900. Arus ini dibatasi oleh resistansi efektif (Rc) dan reaktansi (Xc) yang disebut rangkaian magnetisasi. Besar arus ini sekitar 2-5 % dari arus beban penuh (full load) dengan power factor 0.1-0.2.
Transformator atau biasa dikenal dengan trafo berasal dari kata transformatie yang berarti perubahan. Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui gandeng magnit berdasarkan pada prinsip elektromagnetik. Trafo satu fasa sama seperti trafo pada umumnya hanya penggunaannya untuk kapasitas kecil
Kostruksi Transformator dan Bagian-Bagiannya
Konstruksi trafo secara umum terdiri dari:
1. Inti yang terbuat dari lembaran-lembaran plat besi lunak atau baja silikon yang diklem jadi satu.
2. Belitan dibuat dari tembaga yang cara membelitkan pada inti dapat konsentris maupun spiral.
3. Sistem pendingan pada trafo-trafo dengan daya yang cukup besar.
Jenis trafo berdasarkan letak kumparan
1. Core type (jenis inti) yakni kumparan mengelilingi inti.
2. Shell type (jenis cangkang) yakni inti mengelilingi belitan
Rangkaian Magnetisasi Transformator
Pada keadaan tanpa beban, mengalir arus kecil I0 untuk mensuplai magnetomotive force yang menimbulkan flux magnet disekitar inti magnetik, arus ini tertinggal (lagging) terhadap tegangan primer sebesar 900. Arus ini dibatasi oleh resistansi efektif (Rc) dan reaktansi (Xc) yang disebut rangkaian magnetisasi. Besar arus ini sekitar 2-5 % dari arus beban penuh (full load) dengan power factor 0.1-0.2.
Ketika transformator
dibebani, terjadi tegangan jatuh karena resistansi belitan primer dan sekunder.
Tegangan jatuh ini sefasa dengan tegangan pada belitan dan tegangan jatuh
karena reaktansi (X1dan X2) tertinggal sebesar 900 . Penurunan tegangan output
ketika transformator berbeban dikenal sebagai regulasi. Tegangan jatuh karena
komponen resistif lebih kecil daripada tegangan jatuh yang disebabkan oleh
komponen reaktif. Sehingga impedansi dominan dari tranformator adalah
reaktansi. Diagram vektor tegangan dan arus rangkaian ekivalen transformator
diatas ketika berbeban dengan sudut daya Φ adalah sebagai berikut,
Rangkaian Ekivalen Trafo
Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level tegangan ke level tegangan yang lain. Dapat menaikkan, menurunkan atau hanya untuk mengisolasi sistem satu dengan yang lainnya. Transformator terdiri atas sisi primer dan sisi sekunder. Keduanya terhubung dengan inti besi. Dalam kondisi ideal, tanpa rugi-rugi, perbandingan lilitan antara keduanya merupakan perbandingan tegangan antara kedua sisinya.
Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level tegangan ke level tegangan yang lain. Dapat menaikkan, menurunkan atau hanya untuk mengisolasi sistem satu dengan yang lainnya. Transformator terdiri atas sisi primer dan sisi sekunder. Keduanya terhubung dengan inti besi. Dalam kondisi ideal, tanpa rugi-rugi, perbandingan lilitan antara keduanya merupakan perbandingan tegangan antara kedua sisinya.
Namun pada kenyataannya, daya masukkan
tidak pernah sama dengan daya keluaran. Terdapat rugi-rugi yang terjadi di inti
besi dan lilitan. Rugi-rugi tersebut terjadi akibat histerisis, arus eddy,
resistansi belitan dan fluks bocor. Dari pengetahuan tersebut, transformator
dapat dimodelkan dengan rangkaian elektrik seperti di bawah ini:
Disimplisikafi menjadi,
Dimana,
Req = Rp + (Np/Ns)^2 . Rs
Req = Rp + (Np/Ns)^2 . Rs
Xeq = Xp + (Np/Ns)^2 . Xs
Setelah kita memahami, rangkaian pengganti
ini, kita dapat menentukan nilai Req, Xeq, Rc dan Xm dengan pengujian rangkaian
tanpa beban dan hubung singkat. Yang diukur adalah daya (Watt), tegangan (V)
dan arus (I) di sisi primer.
___________________________________________
Uji Rangkaian Terbuka l Uji Hubung Singkat
Uji Rangkaian Terbuka l Uji Hubung Singkat
___________________________________________
Voc l Vsc
Voc l Vsc
Ioc l Isc
Poc l Psc
• Uji Rangkaian Tanpa Beban
Dari pengujian ini, kita mendapatkan nilai
Rc dan Xm. Nilai Rc dan Xm jauh lebih besar dibandingkan Req dan Xeq. Karena
drop tegangan lebih signifikan terjadi di Rc dan Xm. Sehingga
didapat rangkaian
untuk tanpa beban,
Yang pertama kali kita hitung adalah lYcml
dan Power Factor dari data yang diambil.
lYcml = Ioc / Voc
lYcml = Ioc / Voc
PF = cos(pi) = Poc / (Voc . Ioc)
Dimana,
Ycm = (1 / Rc) + j (1 / Xm)
= lYcml cos(pi) + j lYcml sin (pi)
Sehingga didapat,
Rc = 1 / ( lYcml cos(pi) )
Xm = 1 / ( lYcml sin(pi) )
• Uji Hubung Singkat
Tegangan di sisi sekunder pada hubung
singkat relatif kecil. Sehingga drop tegangan di Rc dan atau Xm sangatlah
kecil, dapat diabaikan. Oleh karenanya, tegangan yang didapat merupakan
tegangan di Zeq. Dapat dijelaskan melalui rangkaian saat hubung singkat sebagai
berikut,

Pertama-tama kita hitung terlebih dahulu
lZeql dan PF.
Zeq = Vsc / Isc
PF = cos(pi) = Psc / (Vsc . Isc)
Dimana,\
Zeq = Req + j Xeq
= lZeql cos(pi) + j lZeql sin(pi)
Sehingga didapat,
Req = lZeql cos(pi)
Xeq = lZeql sin(pi)
Komentar
Posting Komentar